Beragam teori muncul, bagaimana ia tercipta
Setitik air dan tanah, teruslah menerka
Siapa lagi yang mengetahui selain Dia
Terjadinya sebuah peristiwa adalah niscaya
Seorang insan menampakkan wujudnya dalam mata
Di alam pasca usaha
Diharapkan menjadi orang yang terpuji dan berharga
Layaknya sandaran kepala
Berbicara dia kurang
Dia dinista
Satu huruf yang tidak fasih diucap jadi lelucon lama
Menghindari banyak orang
Dia tersiksa
Sedangkan di masa lalu dia terus mencoba untuk mendekat dan tetap tidak diterima
Duduk di belakang meja dengan seragam putih abu-abu
Memegang pulpen di tangan kanan, membuka kertas dari buku
Detik yang luang, dengan tulisan dia menyatu
Secoret garis terukir
Membentuk pola yang membuat pemirsa terus berpikir
Memori membingungkan bukanlah akhir
Layaklah idealis
Tibalah realistis
Para materialis
Ekonomi kapitalis
Waktu berlalu tiap tahun
“Sudah apa?” Setiap melamun
“Tidak ada!” Dia terbangun
Padahal sudah berapa lembar dia susun
Sekarang, dia pergi
Entah kapan dia akan kembali
Coretan itu tidak menyambung lagi
Pada akhirnya, dia tetap berdiri
Di satu tempat yang akan ditinggalkan secara pasti
Semesta ini tidaklah abadi