Pujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa senantiasa mengawali setiap perbuatan juga kegiatan yang terlaksana. Dari-Nya pulalah ketetapan bermula bahwa seorang insan akan muncul ke alam dunia. Ketika makhluk itu mengenal kehidupan, saat itu jua dia diberi doa, agar menjadi seorang yang berharga.
Melalui tuntunan-Nya pula, dan percontohan dari makhluk mulia, manusia itu dibimbing agar memperdalam ilmu dan memperkuat agamanya dalam keimanan, sehingga dia memperoleh keselamatan baik di dunia maupun akhirat kelak.
Cucu Adam itu terkadang heran, bagaimana bisa tebersit dalam benaknya, kejadian sederhana layaknya terpeleset kaki kiri pun tidak bisa luput dari perhatian mereka berdua. Tidak hanya itu. Di ujung hari, dia berpesan yang sama, “Adab sehari-hari jangan engkau tinggalkan.” Menanam tunas yang teguh sedari dini, dengan hasil terlihat serta harapan apa yang ada sudah bisa membuat bangga.
Lantas, apa yang bisa diberi? Sungguh pantas diri ini kembali kepada-Nya, dengan mengabdikan kehidupan untuk bersembah. Membuktikannya dengan berbakti kepada sosok Ramanda, dan belahan hati selaku perantara kemunculan di alam fana. Berdoa kepada Yang Maha Pengasih agar dia—mereka berdua, diberi rasa sayang yang sama seperti mereka tatkala sebelum belia.